Calon Presiden Terbunuh dalam Kemalangan Helikopter

. Selasa, 18 Februari 2014

 
TRIBUNNEWS.COM, ASUNCION - Calon presiden Paraguay kontroversi  yang membantu penggulingan diktator Paraguay, Alfredo Stroessner pada tahun 1989, terbunuh dalam kecelakaan helikopter.

Lino Oviedo, 69, terbunuh bersama dengan pengawal pribadinya dan pilot helikopter yang ditumpanginya dalam perjalanan pulang ke kota Asuncion, Sabtu (2/2/2013), malam dari acara reli kempen pencalonannya di utara Paraguay.

Penyebab kecelakaan belum diketahui, meskipun indikasi awal menunjukan helikopter itu terjebak dalam ribut sebelum jatuh di sebuah peternakan  lembu.

"Pada titik ini, semua hipotesis terbuka," kata Direktur Penerbangan Awam Paraguay, Carlos Fugarazzo, seperti dikutip dari Asiaone.com, Senin (4/2/2013). Ia menambahkan pihaknya telah mendantangkap beberapa ahli dari luar negeri untuk menyiasat kecelakaan tersebut.

Namun ada tudingan miring yang dialamatkan oleh saudara pengawal Lino, Denis Galeano, atas kecelakaan itu. Diego Galeano, mengatakan helikopter itu jatuh akibat ditembak orang tidak dikenali, walaupun dia mengaku tidak dapat membuktikannya/.

Lino yang merupakan calon Presiden Paraguay dari parti UNACE beraliran konservatif, adalah salah satu dari tiga calon  teratas dalam pemilihan presiden pada 21 April 2013. Pada tahun 2008 ia mencalonkan diri sebagai presiden dan berada di posisi ketiga, dengan 22 persen suara.

Ia memiliki latar belakang dari keluarga sederhana, dan bertinjauan mencapai kepopularan setelah menggulingkan, Stroessner diktator Paraguay yang berada di kerusi  presiden selama 35 tahun terakhir di tahun 1989.

Di tahun 1996 dia dituduh oleh Presiden Paraguay Juan Carlos Wasmosy mendalangi kudeta yang gagal. Ia kemudian dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, dan didakwa mendala

Setelah bertahun-tahun bersembunyi di Argentina dan Brasil, Lino kembali ke Paraguay pada tahun 2004, dan menghabiskan waktu di penjara. Setelah sejumlah perdebatan, Mahkamah Agung kemudian memulihkan hak-haknya setelah perdebatan panjang. (asiaone.com)

Penulis: Samuel Febrianto  |  Editor: Willy Widianto

0 komentar: